I. Definisi & Pengertian Umum Catatan Kaki
Catatan kaki disebut juga footnote, yang pengertiannya yaitu keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ www.ed.gov./... yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.
II. Jenis & Contoh Catatan Kaki / Foot Note
Sekarang kita akan mempelajari pencantuman sumber kutipan pola konvensional. Cara pencantuman sumber kutipan dengan menggunakan pola konvensional, yaitu menggunakan catatan kaki atau footnote.
Perhatikan contoh pertama penggunaan catatan kaki yang digunakan pada buku Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer karya Jujun Suriamiharja berikut. Perhatikan pula nomor pada teks dan keterangan sumbernya pada catatan kaki.
Penalaran otak orang itu luar biasa, demikian simpulan ilmuwan kerbau dalam makalahnya, namun mereka itu curang dan serakah ... .1) Adapun sebodoh-bodoh umat kerbau, sungguh menggelitik nurani kita. Benarkah bahwa makin cerdas maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin benar maka makin baik pula perbuatan kita? Apakah manusia yang mempunyai penalaran tinggi, lalu makin berbudi sebab moral mereka dilandasi analisis yang hakiki, ataukah malah sebaliknya: makin cerdas maka makin pandai pula kita berdusta? Menyimak masalah ini, ada baiknya kita memperhatikan imbauan Profesor Ace Partadiredja dalam pidato pengukuhannya selaku guru besar ilmu ekonomi di Universitas Gajah Mada, yang mengharapkan munculnya ilmu ekonomi yang tidak mengajarkan keserakahan?2)
...............................................................
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
Contoh lainnya adalah sebagai berikut :
Torbjorn L. Knutsen, A History of International Relations Theory: An Introduction, (Manchester: Manchester University Press, 1992), p.23
Ibid digunakan untuk merujuk pada karya yang dirujuk pada nomor sebelumnya. Jika nomor halamannya sama, cukup dengan Ibid saja. Namun, jika nomor halamannya berbeda, setelah Ibid. dicantumkan nomor halamannya.
Contoh;
- Sumber dan nomor halaman sama
1 Torbjorn L. Knutsen, A History of International Relations Theory: An Introduction, (Manchester: Manchester University Press, 1992), p.23
Ibid.
- Sumber sama, halaman beda
1 Torbjorn L. Knutsen, A History of International Relations Theory: An Introduction, (Manchester: Manchester University Press, 1992), p.23
2 Ibid., p.24
Op. cit. (opere citato) digunakan untuk merujuk pembaca pada perujukan pertama yang berasal dari buku, namun diselingi perujukan lain.Op. cit. diawali dengan nama keluarga penulis. Op.cit juga diikuti nomor halamannya apabila halaman perujukannya berbeda dengan perujukan pertama.
Contoh:
1 R. Millan, Art of Latin Grammar, (New York:Academic, 1997), p. 23
2 G. Wiki, Language and Its Uses, (Old York: Blah Ltd., 2000), p 17
3 Millan, op.cit., p. 5
Loc. Cit. (loco citato) digunakan untuk merujuk pembaca pada perujukan pertama yang berasal dari artikel dalam bunga rampai/antologi, majalah, surat kabar, atau ensiklopedia.
Contoh:
1 Robert Ralph Bolgar, “Rhetoric”, Encyclopaedia Britannica (1970), XIX, p. 222
2 G. Wiki, Language and Its Uses, (Old York: Blah Ltd., 2000), p. 17
3 Bolgar, loc. cit., p. 212
Oleh :
Nama : Hendriansyah Alrofia Rizki
NPM : 29110271
Kelas : 3KB01
Sumber :